Ketidaksejalanan Wakil Bupati Purwakarta dan Disnakertrans

Ketidaksejalanan Wakil Bupati Purwakarta dan Disnakertrans
Ketidaksejalanan Wakil Bupati Purwakarta dan Disnakertrans

Pernyataan Wakil Bupati Purwakarta

Ketidaksejalanan yang mencolok antara Wakil Bupati Purwakarta, Abang Ijo Hapidin, dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Purwakarta terkait isu calo tenaga kerja telah menarik perhatian publik. Dalam sebuah konferensi pers, Wabup Purwakarta menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik calo tenaga kerja yang merugikan masyarakat. Ia mengungkapkan bahwa tindakan tegas akan diambil guna meminimalisir ketidakadilan dalam proses pencarian kerja dan penempatan tenaga kerja di wilayah tersebut.

Tanggapan Kepala Disnakertrans Purwakarta

Sementara itu, Kepala Disnakertrans Purwakarta memberikan respons yang berbeda ketika dikonfirmasi mengenai baliho sindiran keras yang terpasang di depan kantornya. Alih-alih menyikapi dengan langkah konkrit, ia hanya memberikan jawaban singkat yang tidak memenuhi harapan publik. Hal ini menimbulkan rasa skeptis di kalangan masyarakat mengenai keseriusan pihak Disnakertrans dalam menangani isu yang banyak dikeluhkan oleh pencari kerja. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas informasi lowongan kerja hingga penempatan kerja, seharusnya Disnakertrans memiliki mekanisme yang lebih jelas dalam menangani masalah tersebut.

Peran Penting Disnakertrans dalam Pemberantasan Praktik CaLo Tenaga kerja

Disnakertrans berperan penting dalam menjaga integritas pasar tenaga kerja. Kegagalan pihak Disnakertrans untuk mengambil tindakan tegas dapat memperburuk situasi ketenagakerjaan di Purwakarta. Masyarakat perlu melihat adanya langkah nyata dari pemerintah daerah dalam menghadapi calo tenaga kerja serta menciptakan suasana kerja yang adil dan terbuka. Pada saat yang sama, kolaborasi antara Wakil Bupati dan Disnakertrans sangat diperlukan untuk menjembatani perbedaan pemahaman dan pendekatan dalam menghadapi isu ini.

Sikap skeptis masyarakat menjadi tantangan tersendiri bagi pihak pemerintah. Diperlukan pendekatan yang lebih transparan dan akuntabel agar semua pihak dapat memahami upaya yang diambil dalam menanggulangi calo tenaga kerja di Purwakarta. Ini bukan hanya soal pernyataan, tetapi juga aksi konkret yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan memperbaiki iklim ketenagakerjaan di daerah tersebut.

Kita semua berharap bahwa isu ini mendapat perhatian serius dari pemerintah, dengan langkah nyata yang terlihat di lapangan. Semoga dengan adanya inisiatif dari Wakil Bupati Purwakarta serta dukungan dari Disnakertrans, masyarakat tidak lagi dirugikan oleh praktik calo yang merajalela.

Sumber :

Tabloid Pilar Post

RMOL JABAR